Masih Rendahnya Minat Baca Mahasiswa

to bussy book

Membaca buku dan jurnal merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif, tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan serta mengembangkan wawasan, melainkan juga untuk dapat meningkatkan kualitas penulisan karya ilmiah bagi kalangan mahasiswa.

Mahasiswa merupakan generasi muda penerus bangsa dan salah satu bagian dari civitas akademika yang sedang menuntut ilmu sehingga membaca menjadi agenda pokok bagi mahasiswa. Membaca bukan hanya sekedar untuk memperoleh berbagai macam sumber pengetahuan dan inspirasi, melainkan juga dapat menambah kemampuan mahasiswa dalam berfikir kritis dan logis. Namun, pada saat ini minat membaca mahasiswa relatif rendah di lingkungan pendidikan tinggi.

Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang ada di setiap perpustakaan yang terdapat di kampus. Perpustakaan biasanya akan terlihat sangat ramai dikunjungi mahasiswa menjelang ujian tengah semester atau ujian akhir semester karena banyak mahasiswa yang mencari buku-buku di perpustakaan sebagai sumber referensi tugas dan sebagai bahan ujian mereka. Sebaliknya, ketika pada hari-hari biasa perpustakaan akan cenderung sepi pengunjung. Biasanya yang banyak terlihat hanya segelintir mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Pada saat ini mahasiswa dalam hal membaca bukan merupakan salah satu kebutuhan primer lagi.

Penyebab rendahnya minat baca mahasiswa bisa juga terpengaruh dari orang tua atau keluarga. Keluarga dengan tingkat pendidikan yang rendah, serta dengan budaya membaca yang rendah juga tentunya akan dapat menyebabkan anak-anak mereka tidak memiliki budaya membaca. Sebaliknya ketika sejak dini orang tua telah menanamkan budaya membaca pada anak-anak mereka, maka niscaya hingga dewasa dalam hal ini ketika anak-anak mereka menjadi mahasiswa budaya minat baca itu akan tetap ada.

Penyebab rendahnya minat baca selanjutnya dengan adanya kemajuan berbagai macam teknologi seperti internet yang sangat pesat dan dapat dimiliki siapa saja termasuk kalangan mahasiswa seperti smartphone, PC, dan laptop sehingga memudahkan mereka mencari informasi untuk menunjang tugas perkuliahan tanpa harus membaca referensi dari buku-buku yang tebal dan hal itulah yang membuat mereka semakin bergantung pada internet sebagai acuan mendapatkan informasi dan ilmu yang cepat dan praktis dan meninggalkan buku sebagai sumber pengetahuan.

Tidak mudah memang membuat mahasiswa menjadi rajin membaca buku. Membaca merupakan kebiasaan yang terbentuk sejak dini. Agar tecipta generasi yang minat bacanya tinggi, maka para orang tua khususnya harus menanamkan budaya baca pada anak mereka sedari kecil. Sebagai seorang mahasiswa, tentu wajib membaca, bukan hanya karena sekedar kewajiban menjadi mahasiswa, tetapi juga kewajiban mengamalkan seperti ayat Al Qur’an yang pertama diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW pada surat Al-Alaq ayat pertama dimulai dengan ungkapan “iqra” yang artinya “bacalah”. Inti dari ayat tersebut menghendaki bahwa manusia dalam hal ini yang dimaksud adalah mahasiswa perlu membaca setiap waktu agar memperoleh pengetahuan sebagai bekal hidup agar sukses di dunia dan di akhirat kelak, melalui membaca orang akan menjadi tahu, mengerti dan bahkan paham tentang sesuatu yang dibacanya. Membaca memiliki banyak tujuan. Selain mendapatkan informasi, membaca juga dapat membuka wawasan yang sangat luas. Membaca juga merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang kesuksesan. Tiada orang di dunia ini yang sukses tanpa membaca.